
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ancaman kesehatan berupa biosecurity dari pandemi, penyakit tidak menular, hingga bencana alam dinilai jauh lebih berbahaya dibandingkan perang bersenjata.
"Masalah kesehatan itu merupakan ancaman yang sangat besar bagi keamanan bangsa," kata Budi dalam kunjungan ke Marshall Area Yonif TP 843 Patriot Yudha Vikasa, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (20/8).
Ia mencontohkan pada saat pandemi covid-19 menjadi pelajaran penting bahwa kesehatan tidak bisa ditangani hanya oleh Kementerian Kesehatan. Dalam kurun waktu 18 bulan, vaksinasi nasional untuk 270 juta rakyat hanya dapat berhasil karena dukungan lintas sektor, termasuk TNI.
“Pada Januari (2021) mulai vaksinasi covid-19, selama 3 bulan tidak naik-naik angkanya (cakupan vaksinasi). Akhirnya saya minta ke presiden bahwa sosialisasi tidak bisa dilakukan sendiri, tapi butuh lintas sektor,” ujarnya.
Budi kemudian menyinggung sejarah untuk menggambarkan skala ancaman kesehatan. Jumlah tentara yang gugur karena peluru lebih sedikit dibandingkan yang meninggal akibat penyakit. Menurutnya, paradigma perang modern kini tidak hanya sebatas fisik atau militer, tetapi juga perang ekonomi, informasi, kesehatan, dan biosecurity. Karena itu, kolaborasi dengan TNI dinilai penting untuk membangun pertahanan kesehatan nasional.
"Kalau boleh saya dilibatkan untuk membangun pertahanan kesehatan ini. Programnya bagaimana membangun konsep ketahanan dari sisi biosecurity, baik militeristik maupun non-militeristik," ujar Budi.
Indonesia termasuk negara rawan bencana alam seperti banjir, gempa, dan longsor. Dalam kondisi darurat, TNI adalah institusi yang paling cepat merespons. Saat ini, Kementerian Kesehatan bersama TNI telah membentuk Emergency Medical Team (EMT) untuk menghadapi bencana maupun ancaman non-militer seperti pandemi. Selain EMT, diperlukan juga pasukan cadangan kesehatan yang siap diterjunkan menghadapi situasi darurat kesehatan, sebagaimana saat pandemi lalu.
Membangun ketahanan kesehatan membutuhkan kerja sama erat lintas pusat dan daerah. Ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan yakni keamanan terhadap pandemi, keamanan terhadap bencana alam, dan keamanan teritorial untuk melindungi soft power bangsa.
“Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kesehatan rakyat Indonesia dari ancaman musuh yang tidak terlihat seperti covid-19," pungkasnya. (H-3)