
Batik adalah warisan budaya Indonesia yang mendunia. Namun, beberapa kali batik berasal dari negara Indonesia ini diklaim oleh negara lain. Meski UNESCO telah mengakui batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada 2 Oktober 2009, kontroversi tetap muncul. Berikut tiga kisah besar ketika batik Indonesia diklaim negara lain, lengkap dengan fakta sejarahnya.
1. Klaim Malaysia pada 2008: Batik Disebut Warisan Negeri Jiran
Pada tahun 2008, masyarakat Indonesia dihebohkan oleh pernyataan dari Malaysia yang menyebut batik sebagai warisan budaya mereka. Hal ini memicu kemarahan warganet Indonesia, terutama karena batik berasal dari negara Indonesia, tepatnya dari Pulau Jawa. Akar katanya dari bahasa Jawa, “amba” (menulis) dan “titik” (titik), menunjukkan bahwa batik adalah seni tradisional Jawa.
Klaim ini mendorong Pemerintah Indonesia untuk segera mendaftarkan batik ke UNESCO. Pada 3 September 2008, Indonesia mengajukan proposal, dan pada 2 Oktober 2009, UNESCO resmi mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia. Kejadian ini menjadi salah satu pemicu penetapan Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober.
2. Miss World Malaysia 2021: Batik Disebut Simbol Kebudayaan Malaysia
Pada tahun 2021, Lavanya Sivaji, Miss World Malaysia, memicu kontroversi dengan menyebut batik sebagai simbol keberagaman Malaysia. Dalam unggahan Instagram, ia mengatakan, “Kain batik melambangkan keragaman di antara orang Malaysia.” Pernyataan ini langsung menuai protes dari warganet Indonesia, yang menegaskan bahwa batik berasal dari negara Indonesia.
Setelah ramai dikritik, Lavanya meminta maaf dan mengakui bahwa kata “batik” berasal dari Jawa. Namun, ia menambahkan bahwa banyak negara, termasuk Malaysia, memiliki versi batik dengan motif berbeda. Meski begitu, warganet Indonesia tetap menegaskan bahwa teknik batik menggunakan malam dan canting adalah ciri khas Indonesia, tidak ditemukan di negara lain.
3. Klaim China 2020: Batik Disebut Kerajinan Tradisional Beijing
Pada Juli 2020, kantor berita resmi China, Xinhua, mengunggah video di platform X yang menyebut batik sebagai kerajinan tradisional China. Dalam video berdurasi 49 detik, mereka menunjukkan proses pembuatan batik dan mengklaimnya sebagai warisan budaya China. Klaim ini langsung memicu reaksi keras dari warganet Indonesia, yang menegaskan bahwa batik berasal dari negara Indonesia.
Sejarah batik Indonesia sendiri sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit di abad ke-17. Batik awalnya dibuat dengan pewarna alami dari tumbuhan seperti daun jati dan mengkudu, serta menggunakan teknik malam untuk menciptakan motif unik. Klaim China ini dianggap tidak berdasar, karena UNESCO sudah menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia.
Fakta Sejarah Batik Indonesia
Batik berasal dari Pulau Jawa dan memiliki akar budaya yang kuat di Indonesia. Kata “batik” berasal dari bahasa Jawa, yang merujuk pada teknik menghias kain dengan malam untuk mencegah pewarna meresap ke bagian tertentu. Tradisi ini berkembang pesat pada masa Kerajaan Mataram, Solo, dan Yogyakarta. Saat ini, ada sekitar 5.849 motif batik di Indonesia, dari Aceh hingga Papua, masing-masing dengan makna filosofis dan budaya lokal.
Pengakuan UNESCO pada 2009 menegaskan bahwa batik bukan sekadar kain bermotif, melainkan simbol budaya yang kaya makna. Batik digunakan dalam berbagai prosesi kehidupan masyarakat Indonesia, mulai dari kelahiran hingga kematian.
Mengapa Batik Sering Diklaim Negara Lain?
Batik memang memiliki pengaruh dari budaya lain, seperti India dan China, melalui jalur perdagangan sejak abad ke-7. Namun, teknik dan simbolisme batik Indonesia unik, terutama karena penggunaan malam dan canting. Negara lain seperti Malaysia memiliki kain tradisional serupa, tapi tekniknya berbeda, misalnya dengan melukis langsung pada kain, bukan menggunakan malam. Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk melestarikan budaya juga kadang memicu klaim dari negara lain.
Cara Melestarikan Batik Indonesia
Agar batik berasal dari negara Indonesia tetap diakui dunia, kita perlu melestarikannya. Beberapa cara sederhana meliputi:
- Memakai batik dalam kehidupan sehari-hari, seperti ke kantor atau acara formal.
- Membeli batik asli, terutama batik tulis atau cap, untuk mendukung pengrajin lokal.
- Mengunjungi museum batik untuk belajar sejarah dan makna motif batik.
- Mempromosikan batik di media sosial agar generasi muda semakin bangga.
Kesimpulan
Batik adalah kebanggaan Indonesia yang telah diakui dunia melalui UNESCO. Meski sering diklaim negara lain seperti Malaysia dan China, fakta sejarah menunjukkan bahwa batik berasal dari negara Indonesia, khususnya Jawa. Mari lestarikan batik dengan memakainya, mempromosikannya, dan mendukung pengrajin lokal agar warisan budaya ini tetap hidup!