Jakarta, CNBC Indonesia - China akan menggelar parade militer berskala besar pada 3 September mendatang. Ini untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II setelah penyerahan diri Jepang pada 1945.
Laporan Reuters pada Rabu (20/8/2025) menyebut acara ini akan berlangsung di Lapangan Tiananmen, Beijing. Parade akan menampilkan puluhan ribu personel, ratusan pesawat tempur, serta peralatan militer terbaru.
"Parade ini akan sepenuhnya menunjukkan kemampuan militer kita yang tangguh untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, pola peperangan yang terus berkembang, dan memenangkan perang di masa depan," ujar Wakil Direktur Parade Militer, Wu Zeke, dalam konferensi pers.
Sejumlah alutsista canggih akan dipamerkan. Termasuk truk penghancur drone, tank generasi baru, pesawat peringatan dini untuk melindungi kapal induk, hingga rudal berkemampuan hipersonik.
Analis militer menilai unjuk kekuatan ini akan menjadi sorotan negara-negara Barat dan tetangga regional. Mengingat meningkatnya proyeksi militer Tentara Pembebasan Rakyat dalam beberapa tahun terakhir.
Parade yang disebut "Hari Kemenangan" itu akan berdurasi 70 menit dan melibatkan 45 kontingen pasukan. Presiden Xi Jinping dijadwalkan memimpin upacara, bersama sejumlah pemimpin asing termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebagai perbandingan, parade terakhir yang digelar Beijing pada 2015 menghadirkan lebih dari 12.000 tentara, 500 unit peralatan militer, serta 200 pesawat. Namun, banyak pemimpin Barat saat itu memilih absen karena khawatir akan pesan politik di balik unjuk kekuatan tersebut.
Menjelang peringatan kali ini, otoritas Beijing telah memperketat keamanan dengan membangun pos pemeriksaan, mengalihkan arus lalu lintas, serta menutup pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran. Pemerintah juga telah menggelar dua kali latihan besar pada 9-10 dan 16-17 Agustus, masing-masing melibatkan 22.000 hingga 40.000 personel.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jenderal Militer Nomor 3 China Tiba-Tiba Hilang, Ada Apa?