Liputan6.com, Jakarta Fenerbahce baru saja menghadapi Benfica di leg pertama babak playoff Liga Champions 2025/2026. Duel itu dimainkan di Sukru Saracoglu Stadium, Kamis (21/8/2025) dini hari WIB.
Pertandingan berjalan ketat sejak awal dengan tempo tinggi dari kedua tim. Fenerbahce sedikit lebih banyak memegang bola, namun peluang emas tetap minim tercipta.
Benfica sendiri tampil dengan disiplin tinggi dalam bertahan. Sementara Fenerbahce beberapa kali mencoba menekan lewat serangan cepat di sisi sayap.
Pada akhirnya, laga harus berakhir tanpa pemenang dengan skor 0-0. Hasil ini membuat leg kedua di Portugal pekan depan akan menjadi penentu.
Mourinho Belum Mau Bicara Leg Kedua
Usai pertandingan, Jose Mourinho memberikan komentarnya lewat laman resmi klub. Pelatih asal Portugal itu menyebut dirinya belum memikirkan strategi untuk pertemuan di Lisbon.
“Mulai sekarang, saya akan mulai memikirkan pertandingan melawan Kocaelispor. Pertandingan melawan Benfica setelah itu. Oleh karena itu, saya belum tahu apa rencana permainan kami untuk leg kedua,” ujar Mourinho.
Menurutnya, prioritas terdekat adalah memastikan tim tetap konsisten di liga domestik. Ia menegaskan masih ada waktu untuk mempelajari kelemahan Benfica sebelum partai penentuan.
Mourinho juga menekankan bahwa hasil imbang ini bukan akhir, melainkan awal dari laga yang lebih besar di Estadio da Luz. Ia menegaskan akan mencari cara terbaik agar Fenerbahce bisa lolos.
Sindiran Keras untuk Benfica
Meski menahan diri soal strategi, Mourinho tetap melontarkan sindiran tajam pada Benfica. Ia menilai lawan hanya fokus untuk bertahan dan puas dengan hasil imbang.
“Pertandingan hari ini sangat sulit bagi kedua tim. Satu tim menginginkan hasil imbang dan berhasil. Tim lain menginginkan lebih tetapi tidak berhasil,” ucap Mourinho dengan nada menyindir.
Pelatih berjuluk The Special One itu menyebut Benfica bermain terlalu berhati-hati. Situasi jadi makin sulit setelah sang tamu harus bermain dengan 10 pemain menyusul kartu merah yang didapat Florentino Luis.
“Terutama di menit-menit akhir pertandingan, dengan satu pemain lebih banyak, kami perlu menambah lebar dan kecepatan permainan untuk mengubah dinamika. Namun kami tidak bisa melakukan itu,” ketus Mourinho.
(Fenerbahce.org)