
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk terlibat aktif dalam percepatan pengembangan sektor pertanian dan perkebunan nasional. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha sangat penting dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Amran menegaskan, pemerintah saat ini tengah menjalankan program besar berupa pengembangan komoditas perkebunan strategis. Komoditas yang akan dikembangkan meliputi kelapa, kakao, mete, tebu, pala, kopi, dan lada dan lainnya.
"Kita akan mengembangkan komoditas perkebunan strategis yang sudah dipetakan secara menyeluruh. Karena itu, saya mengajak Kadin untuk ikut terlibat aktif dalam pengembangannya. Langkah ini akan menjadi lompatan eksponensial bagi kemajuan perkebunan nasional," ujar Amran pada Rakonas Kadin Indonesia Bidang Koperasi dan UMKM 2025 yang di selenggarakan di Jakarta, Rabu (20/8).
Amran menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp8 triliun untuk mendukung program pengembangan sektor perkebunan. Dukungan ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga untuk memperluas lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
"Nanti akan melibatkan sekitar satu jutaan tenaga kerja. Tujuannya agar nilai tambah dari sektor perkebunan dapat dirasakan langsung oleh petani dan masyarakat luas," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan Rakornas Kadin menjadi forum untuk memperkuat konsolidasi antara dunia usaha dan pemerintah dalam mempercepat transformasi ekonomi kerakyatan.
Anindya menyatakan, UMKM dan koperasi adalah sokoguru ekonomi nasional yang selaras dengan amanat para pendiri bangsa. Ia menekankan, amanat Bung Karno dan Bung Hatta tentang kemerdekaan dan koperasi sebagai jembatan emas menuju kesejahteraan harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan nyata.
"Kadin hadir sebagai mitra strategis pemerintah sekaligus naungan dunia usaha, termasuk UMKM dan koperasi yang jumlahnya mencapai lebih dari 60 juta pelaku dan 130 ribu koperasi di seluruh Indonesia," pungkas Anindya. (Fal/E-1)