
KETUA Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, menegaskan pentingnya membentuk generasi muda yang tangguh dan berjiwa nasionalis. Hal itu disampaikan dalam pengarahan untuk Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) tingkat pusat dan daerah serta Paskibraka Tingkat Pusat Tahun 2025 di Perpustakaan Nasional, Jakarta (19/8).
Megawati menekankan generasi muda harus siap berkorban untuk negara.
“Adik-adik, kalau betul-betul mau jadi DPPI, kapan-kapan kalau saya panggil, saya gembleng supaya benar-benar jadi orang Indonesia,” kata Megawati di Perpustakaan Nasional, Jakarta Selasa, 19 Agustus 2025.
Dalam suasana kemerdekaan ke-80 RI, Megawati berbicara dari hati ke hati tentang kegelisahannya terhadap masa depan bangsa. Ia menyinggung keberanian para pahlawan yang bahkan dimakamkan tanpa nama demi kemerdekaan.
“Lihat di taman makam pahlawan, ada nisan tanpa nama. Mereka berani berkorban jiwa dan raga tanpa pamrih. Kalian berani seperti itu?” tanyanya, yang dijawab tegas, “Siap, berani!”
Megawati menyampaikan harapannya agar semangat perjuangan tidak berhenti pada generasi kemerdekaan. Ia mengutip Bung Karno, yang menyebut bahwa bangsa Indonesia akan bertahan selama-lamanya jika semangat juang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Di tengah semangat nasionalisme yang ia bangun, Megawati juga menyinggung pengalamannya saat diminta berpidato dalam forum internasional yang diikuti 144 negara. Ia menjadi pembicara pertama, dan pidatonya kini bahkan beredar luas di Tiongkok.
“Saya nomor satu disuruh pidato. Pidato saya sekarang diedarkan ke seluruh Tiongkok,” ujarnya.
Hal itu menyiratkan bahwa suara Indonesia tetap didengar di panggung global. Megawati juga berpesan untuk tak hanya menyalakan nasionalisme, tetapi juga integritas. Ia mengingatkan agar Duta Pancasila tidak mudah tergoda untuk berbohong atau menyeleweng dari nilai-nilai kebangsaan.
“Jangan suka berbohong kalau kalian jadi Duta Pancasila,” ucapnya. “Siap itu ada siap salah, ada siap betul. Tapi saya lebih suka siap dikerjakan”, tegasnya.
Kesetaraan juga menjadi sorotan. Megawati menyebut bahwa seluruh warga negara, tanpa kecuali, memiliki hak yang sama di hadapan hukum.
“Artinya, laki dan perempuan sama,” ujarnya tegas.
Menutup arahannya, Megawati berpesan agar generasi muda tak melupakan akar kebangsaan mereka, sekalipun menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.
“Kamu sekolah di mana saja, tapi ingat, your country is the biggest archipelago in the world”, pungkasnya.
Pengarahan ini merupakan bagian dari agenda tahunan BPIP dalam membina ideologi Pancasila kepada para pemuda terpilih yang diharapkan menjadi motor penggerak nilai-nilai kebangsaan di daerahnya masing-masing. (M-3)