Pembagian Nusuk atau kartu identitas jemaah haji resmi dari Pemerintah Arab Saudi menjadi kendala dalam penyelenggaraan haji 2025. Untuk itu, BP Haji tengah berdiskusi dengan Pemerintah Arab Saudi agar Nusuk bisa dibagikan di bandara Indonesia sebelum jemaah terbang.
“Kami sedang menego beberapa syarikah [EO haji dari Saudi]. Mungkinkah [kartu] Nusuk itu dibagikan di bandara Indonesia. Tentu enggak mudah. Tapi kami berupaya untuk menego dengan mereka,” kata Kepala BP Haji Irfan Yusuf atau Gus Irfan, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (20/8).
Nusuk merupakan kartu identitas resmi yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi kepada semua jemaah haji. Tanpa Nusuk, jemaah haji tidak bisa masuk ke Makkah hingga Masjidil Haram.
Nusuk juga berisi informasi hotel tempat menginap hingga maktab saat menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Nusuk ini dibagikan pemerintah Saudi melalui syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji asal Makkah.
Tahun 2025, ada 8 syarikah yang melayani 221 ribu jemaah haji Indonesia.
Gus Irfan masih terus berkomunikasi dengan pemerintah Saudi dan syarikah agar pengurusan jemaah haji bisa selesai Ramadan 2026. Dengan begitu, pembagian Nusuk lengkap nama dan kloter sudah bisa dibagikan kepada jemaah sebelum jemaah berangkat ke Saudi.
“Apakah itu kloter kelompoknya sudah selesai. Apakah itu penempatan hotel. Apakah itu penempatan bus. Kita harapkan sebelum Ramadan sudah selesai semuanya,” ucap dia.