Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi modal dan finansial pada kuartal II-2025 mencatat defisit sebesar US$ 5,2 miliar. Defisit ini tercatat melebar dari sebelumnya US$ 300 juta pada kuartal I-2025.
Dari catatan CNBC Indonesia, defisit transaksi modal dan finansial pada kuartal II ini merupakan defisit terdalam sejak kuartal III-2022. Pelebaran defisit ini didorong oleh investasi portofolio yang mencatatkan kinerja negatif. Kinerjanya mencatatkan defisit sebesar US$8,1 miliar pada kuartal II-2025. Berbalik defisit dibandingkan, surplus US$ 1 miliar pada kuartal I-2025.
"Investasi portofolio mencatat defisit terutama didorong oleh aliran keluar modal asing dalam bentuk surat utang domestik," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan, Kamis (21/8/2025).
Lebih lanjut, Junanto mengatakan investasi langsung membukukan peningkatan surplus dibandingkan kuartal I-2025 sebagai cerminan dari terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik.
BI mencatat investasi langsung meningkat US$2,6 miliar pada kuartal II-2025, dibandingkan US$ 2,5 pada kuartal I-2025. Sementara itu, investasi lainnya mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri sektor swasta. Investasi lainnya mengalami surplus US$ 300 juta, berbalik dari defisit US$ 4,2 miliar pada kuartal I-2025.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Ramalan Ekonomi RI 2025 Versi BI, Bank Dunia, IMF & ADB