INFO NASIONAL - Kementerian Agama (Kemenag) bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menegaskan pentingnya peran zakat sebagai instrumen strategis dalam pembangunan nasional. Hal ini disampaikan dalam acara Kick Off Pengukuran Indeks Zakat Nasional (IZN) dan Kaji Dampak Zakat (KDZ) 2025 yang digelar di Kantor Baznas RI, Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Baznas RI, Noor Achmad, beserta jajaran pimpinan Baznas RI. IZN dan KDZ dipandang sebagai langkah penting dalam menjadikan zakat sebagai bagian integral dari sistem perencanaan dan pembangunan berbasis data serta berorientasi pada dampak nyata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghofur, menyatakan bahwa IZN merupakan cerminan nyata dari prinsip amanah dalam pengelolaan zakat. Ia menegaskan bahwa ukuran yang jelas dalam pengelolaan akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat.
“Indeks Zakat Nasional menjadi salah satu bentuk dari asas amanah. Pengelolaan zakat menjadi dapat dipercaya karena ada ukurannya. Ketika sudah ada ukuran, maka amanah itu menjadi konkret. Jadi menurut saya konkret ini penting,” ujar Waryono.
Ia juga menambahkan bahwa kebermanfaatan zakat akan lebih maksimal jika proses pendistribusian dan pendayagunaannya berbasis data yang valid. “Komponen indeks itu kan ada kemanfaatan. Ini nanti dalam pendistribusian dan pendayagunaan agar kebermanfaatannya lebih nyata, maka salah satu dasarnya harus berbasis data, dan datanya harus yang valid, bukan rekaan,” kata dia.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Direktur Ekonomi Syariah dan BUMN Bappenas, Rosy Wediawaty. Ia menyebutkan bahwa IZN telah dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIPD) dan dapat diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.
“Tentunya perlu dijaga dari sisi ketersediaan data serta kualitas perhitungannya sehingga akan betul-betul mampu meningkatkan pengelolaan zakat,” kata Rosy.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa IZN juga akan diusulkan sebagai komponen dalam penilaian program Adinata Syariah, yang menjadi bagian dari indikator pembangunan berbasis nilai-nilai Islam.
“Dalam perencanaan pembangunan, zakat memiliki posisi strategis karena berkontribusi langsung terhadap pengentasan kemiskinan, pembangunan kewilayahan, serta penguatan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat,” tuturnya.(*)